weepy.org – Ehud Barak, mantan Perdana Menteri Israel, mengecam rencana pemerintah Israel yang akan membangun “kota kemanusiaan” di Gaza. Ia menyebut proyek tersebut sebagai bentuk “kamp konsentrasi modern”. Barak menyampaikan pernyataan ini dalam wawancara televisi pada Minggu malam waktu setempat. Ia mengaku khawatir proyek ini justru akan memperburuk situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan mencoreng nama Israel di mata dunia.
Pemerintah Israel Ajukan Rencana Kota Kemanusiaan
Pemerintah Israel sebelumnya mengumumkan rencana pembangunan zona kemanusiaan di wilayah selatan Gaza. Mereka menyebut proyek ini sebagai upaya menyediakan tempat tinggal sementara bagi warga sipil yang terdampak konflik. Otoritas Israel juga mengklaim bahwa zona ini akan mendapatkan bantuan dari negara-negara mitra seperti Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab. Namun, hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari negara-negara tersebut yang membenarkan dukungan terhadap proyek itu.
Pengamat Nilai Proyek Ini Sarat Kepentingan Politik
Sejumlah pengamat politik dan kemanusiaan menilai proyek kota kemanusiaan ini sebagai strategi politik untuk mengontrol pergerakan warga Palestina. Mereka melihat rencana tersebut tidak memiliki dasar hukum internasional yang kuat. Selain itu, beberapa organisasi HAM menuduh Israel menggunakan istilah “kota kemanusiaan” untuk menutupi niat menciptakan pemukiman permanen yang mengisolasi warga Gaza dari wilayah lain. Penolakan terhadap proyek ini terus menguat, baik dari dalam negeri Israel maupun komunitas internasional.
Barak: “Ini Bukan Solusi, Tapi Penindasan”
Barak menegaskan bahwa zona seperti itu tidak akan menyelesaikan krisis. Ia menyatakan, “Kita tidak bisa menyebutnya solusi kemanusiaan jika kita memaksa orang tinggal di lokasi tertutup, dikelilingi pagar dan militer bersenjata.” Menurutnya, Israel harus mencari solusi jangka panjang yang menghormati hak asasi warga Palestina. Ia juga mendesak pemerintah agar tidak memaksakan kebijakan sepihak tanpa dialog dengan masyarakat internasional.
Reaksi Dunia Internasional Terhadap Proyek Ini
Sejumlah negara dan organisasi internasional mulai mempertanyakan niat sebenarnya dari proyek ini. PBB melalui juru bicaranya menyatakan keprihatinan mendalam atas dampak rencana tersebut terhadap hak-hak warga Gaza. Uni Eropa mendesak Israel agar membuka akses penuh bagi lembaga bantuan kemanusiaan dan memastikan tidak ada pelanggaran hukum perang. Reaksi keras ini menunjukkan bahwa proyek kota kemanusiaan di Gaza bukan hanya persoalan domestik Israel, melainkan isu global.
Ancaman Baru Bagi Kemanusiaan di Gaza
Pernyataan Ehud Barak membuka diskusi serius tentang arah kebijakan Israel terhadap Gaza slot depo 10k. Meskipun pemerintah menyebutnya proyek kemanusiaan, banyak pihak menilai rencana ini justru mengarah pada pengurungan massal dan pelanggaran hak asasi manusia. Dunia kini menanti langkah selanjutnya dari Israel, apakah mereka akan mengubah pendekatan atau tetap melanjutkan proyek yang menuai kontroversi besar ini.